KOTA PENAT KUTINGGAL SEJENAK


Ku pun harus pergi..
Mengalunkah langkah, diantara bising
Bising mesin di jalan kotamu
Aku tidak tahu, siapa yang berharap..
Akan suasana yang tidak menyenangkan ini..
Dengan hati tanpa ragu..
Aku pergi untuk kembali
Kembali ke suasana yang indah itu..
Suasana hutan tropis beri kedamaian..

Tapi aku berfikir.
Jika kelak siulan burung-burung
Desah sungai dan dinginya embun pagi.
Menyelimutiku sendiri..
Tentu tidak asyik juga..


Ditengah kepenatan kota mu..
Aku ingin datang untukmu untuk 1 hari
Satu hari lamannya menikmati kedamaian alam
Tentu denganmu…
Dan hingga sampai di sana..
Ahirnya harus bersamamu..
Kusampai disitu…


Tenang, dan tak lama berselang..
Pandanganku akan deraian embun pagi..
Menelisik cahaya lampu kota yg membosankan
Dan pagipun mulai datang lagi..
Aku harus kembali
Kembali ke peristirahatan..dengan derain titik hujan..
Gerimis hutan tropis yang dingin..
Aku berjalan disisi jalan raya itu..
Dibalut oleh jaket jeans yg sudah 1 bulan tidak kena air itu..

Hingga tak lama berselang
Aku betemu si kakek tua dan tuli itu..
Bernegoisasi untuk istirahat..
Lepaskan semua lelah..
Dan akupun harus tidur berbalut selimut kotor
Dan bau ruangan WC umum.
Tapi karena dinginya malam
Mataku tak terbendung
Tertutup kaku hingga fajar tiba..

Malam itu..Aku bersamanya..
Merebahkan badan tanpa ragu..
Diselang mata belum terpejam
Inginya dan inginku bersatu
Hingga terkulai lemah dan terlelap
Fajarpun menyingsing, di iringi lagu yg ganggu tidurku.
Inginya dan inginku kamu ulangi lagi..
Hingga lapar pagi menyapa..

Wah disini tidak ada air yang cukup
Tuk basahi badan gerah ini..
Akupun pergi bersama keinginan
Keinginan untuk beredam disungai tengah hutan
Hutan yang selalu tempatku melepas lelah

Sejuk, dingin dan damai
Burung bernyayi..
Setelah lelah berendam
Mendinginkan kepalaku..
Akupun berjemur diatas batu alami itu..
Bersama derain pucuk pohon tropis sejuk itu..

Hingga mataku hampir tertidur
Di riuhnya damai alami hutan itu..
Dan tak lama berselang, tetesan air.
Membasahi pipiku dan aku terbangun
Tingkahnya jahil-nakal itu
Seolah menjadi sandi untuk mengajakku
Mengajak ku kembali
Untuk kembali beredam bersama lagi.
Bersama dalam dingin air, peluk ku akan menoreh kisah
Kisah damai alam itu..
Dan damai alam pikiranmu..

Hingga hujan tropis datang,..
Berlari untuk kembali
Kembali dalam kondisi lapar..
Tapi kami tahu uang itu tidak cukup untuk mewah
Tapi cukup untuk senang..
Hingga harus pergi.makan murah dan rokok yang sedikit..
Namun akhirnya harus kembali
Kembali kelangkah sesak kota ini..
Tapi aku akan segera kembali
Tuk alunkan langkah sejuk damai hutan itu..
Dan sejuk dingin sungai itu..
Tapi…..!
Tapi aku harus pergi..
Pergi bersamamu lagi.!!

Medan, 01 April 2009
Juson Ali’eha

Tidak ada komentar