MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH
jadi ingat judul ini,..
saat melihat aktifitas salah satu kader formadas
yang mengganti namanya menjadi Memilih Untuk Tidak Memilih...
tercetus pula slogan ini
sebagai garis politik organisasi dulu dan sekarang...
selalu saja begitu
walau dikekecewakan selama 5 tahun
oleh PEMKO MEDAN
lewat penggusuran PKL, dll...
namun hasrat untuk memilih
warga kota medan
masih tetap tinggi...
penjaringan yang dilakukan
oleh calon peserta PILKADA
lewat money politic sedikit lebih rapi
agar tidak tercium KPUD...
modusnya adalah, setiap daerah
tempat dia memilih
akan dicatat oleh TS salah calon
untuk satu keluarga maksimal 4 orang
/kepala Rp 75.000...
jika dilihat dari sisi ekonomi
warga kota medan
dari berbagai lapisan masyarakat
yang pendapatannya variatif...
tentu moment ini akan digunakan
untuk mengais rezeki dengan menjual
kepala...
sasaran mereka justru
mereka2 yang sering mengalami penindasan
akibat penertiban yang mayoritas jumlahnya...
seperti tukang becak, PKL, dll...
logika mereka adalah
uang 75.000 "lumayan untuk tambah2an
dapur tetap berasap..."
begitu gampang mereka menjatuhkan pilihan
hanya dengan Rp 75.000...
dan melupakan semuanya
untuk diulangi lagi 5 tahun kemudian...
kebanggannya semakin lengkap
disaat memakai kaos salah satu calon
dengan no. urut...
itulah kenyataanya, kita berbicara
apa kebutuhan masyarakat miskin hari ini..?
menurut Marx, ekonomi sumber penghidupan
dan basis infrastruktur. dalam Das Capital...
strategi pemerintah adalah, dengan melemahkan
Rakyat memlalui pemiskinan, lalu digunakan
untuk memilih mereka disaat moment
PEMILU itu datang...
dengan modal sedikit-dikitnya
untuk meraih suara sebanyak2nya...
mereka (pemerintah) jeli dalam mengatur irama
permainan bernegara ini...
seperti dagelan atau ludruk Rakyat pemainnya,
pemerintah sutradaranya, kita adalah ..?
Salam Pembebasan...!
Divisi Pendidikan
Komite Kota
FORMADAS-MEDAN
Post a Comment