CERITA PAK PROFESOR
"seorang profesor bercerita
denganku saat kami pergi bersama untuk sesuatu pekerjaan sosialisasi
program beasiswa ke salah satu hotel di puncak.
Seusai acara, sembari nyantai di sebuah tempat istirahat "jagung bakar", pak profesor berceritanya begini :
seorang temanya anak perantauan dari sebuah di pelosok, dia merantau ke kota besar, setelah 5 tahun tidak pulang, akhirnya dia pulang dengan bawa isteri dan satu orang anak berumur 5 bulan, isterinya adalah perempuan cantik putih dan masih muda, ketika pulang ternyata dia mereka si keluarga kecil itu menemukan keluarganya sudah tidak lengkap, orangtuanya perempuan telah meninggal 1 tahun yang lalu, dan tinggal hanya bapaknya.
setelah 1 hari di di kampung, anaknya yang laki-laki (si suami) meninggalkaan isteri anak dan bapaknya dirumah, di pergi ke ladang melihat peninggalan orangtuanya yang telah lama dia tinggalkan. saat mereka dirumah, anaknya yang masih menyususi menagis akibat kehausan. seperti biasa perempuan yang sudah menjadi ibu meberikan anakanya menyususi di ruang tamu.
saat dia memberikan asi untuk anaknya, mertuanya melihat dia memberi asi anaknya, lalu dia melihat putihnya kulit menantunya, "dengan nada sopan dia berkata"nak disini ada budaya dan harus di jalankan agar kita bisa akur" lalu si menantu itu menjawab dengan nada polos penuh hormat"apa itu pak..?" "disini menatu harus memberikan mertuanya nyusu." dengan rada bingung menantunya menjawab "oh gitu ya pak". baiklah, klo itu memnag budaya disini" dalam hati menantunya sebenarya geram tapi apa boleh buat ini buadaya demi kebahagiaan, akhirnya di memberikan mertuanya susunya".
setelah suaminya pulang, si isteri marah-marah sama anaknya"bang aku dah ga tahan disisi, ayo kita pulang, budaya iblis disini.."dengan pikiran yang bingung" dai menjawab" apa maksudnmu mam...? si isteri menjawab :itu budaya menantu harus menyususi mertuanya...?" hah...apa sebenarya"itu ga ada itu, jadi kamu beri nenenmu sam bapak? i\"ia katanya itu budaaya demi kebahagiaan disini"...dengan rasa marah penuh cemburu, anakanya marah-marah dan menghampiri bapaknya.
"dengan penuh emosi, anaknya menghampiri bapaknya "apanya maksud bapak bapak netek sama isteriku ?", dengan nada ringan dan sedikitpun tidak merasa bersalah bapaknya menjawab" jangan marah-marah gitu donk kamu, aku baru netek sama isterimu 2 menit aja kamu dah marah2, kau 2 tahun netek sama isteriku ada aku marah..?...
apa sikap anaknya jadinya..?
tunggu si Profesor lagi bercerita.....! ha ha ha
Seusai acara, sembari nyantai di sebuah tempat istirahat "jagung bakar", pak profesor berceritanya begini :
seorang temanya anak perantauan dari sebuah di pelosok, dia merantau ke kota besar, setelah 5 tahun tidak pulang, akhirnya dia pulang dengan bawa isteri dan satu orang anak berumur 5 bulan, isterinya adalah perempuan cantik putih dan masih muda, ketika pulang ternyata dia mereka si keluarga kecil itu menemukan keluarganya sudah tidak lengkap, orangtuanya perempuan telah meninggal 1 tahun yang lalu, dan tinggal hanya bapaknya.
setelah 1 hari di di kampung, anaknya yang laki-laki (si suami) meninggalkaan isteri anak dan bapaknya dirumah, di pergi ke ladang melihat peninggalan orangtuanya yang telah lama dia tinggalkan. saat mereka dirumah, anaknya yang masih menyususi menagis akibat kehausan. seperti biasa perempuan yang sudah menjadi ibu meberikan anakanya menyususi di ruang tamu.
saat dia memberikan asi untuk anaknya, mertuanya melihat dia memberi asi anaknya, lalu dia melihat putihnya kulit menantunya, "dengan nada sopan dia berkata"nak disini ada budaya dan harus di jalankan agar kita bisa akur" lalu si menantu itu menjawab dengan nada polos penuh hormat"apa itu pak..?" "disini menatu harus memberikan mertuanya nyusu." dengan rada bingung menantunya menjawab "oh gitu ya pak". baiklah, klo itu memnag budaya disini" dalam hati menantunya sebenarya geram tapi apa boleh buat ini buadaya demi kebahagiaan, akhirnya di memberikan mertuanya susunya".
setelah suaminya pulang, si isteri marah-marah sama anaknya"bang aku dah ga tahan disisi, ayo kita pulang, budaya iblis disini.."dengan pikiran yang bingung" dai menjawab" apa maksudnmu mam...? si isteri menjawab :itu budaya menantu harus menyususi mertuanya...?" hah...apa sebenarya"itu ga ada itu, jadi kamu beri nenenmu sam bapak? i\"ia katanya itu budaaya demi kebahagiaan disini"...dengan rasa marah penuh cemburu, anakanya marah-marah dan menghampiri bapaknya.
"dengan penuh emosi, anaknya menghampiri bapaknya "apanya maksud bapak bapak netek sama isteriku ?", dengan nada ringan dan sedikitpun tidak merasa bersalah bapaknya menjawab" jangan marah-marah gitu donk kamu, aku baru netek sama isterimu 2 menit aja kamu dah marah2, kau 2 tahun netek sama isteriku ada aku marah..?...
apa sikap anaknya jadinya..?
tunggu si Profesor lagi bercerita.....! ha ha ha
Post a Comment