RAGA YANG TAK PERNAH DIAM
Kebijakan larangan mudik dan syarat ketat untuk berwisata telah membuat badan saya "kepanasan" memikirkan Long Weekend, bersamaan dengan perayaan Idul Fitri 1442 H tahun ini.
Pandemi yang belum usai adalah faktor utamanya. Biasanya, jika sudah masuk libur panjang seperti ini, saya dan keluarga pergi meninggalkan kota polusi ini. Walaupun hanya sekedar liburan kecil seperti kami "kaum pinggiran" dengan menikmati alam pegunungan sekitar Jawa Barat.
Namun libur tahun ini apa daya, semua rencana bepergian dengan opsi-opsi nya terpaksa di tindakan. Mengingat banyak sekali syarat-syarat yg harus dipenuhi. Pemenuhan syarat-syarat tersebut berkonsekuensi pula terhadap anggaran.

Di tengah dilema, raga yang tak bisa diam, keputusan pun terjadi spontan, dari pada saya sibuk baca dan ngoceh2 soal larangan mudik, soal Israen-Palestina, seperti yang ramai di time line, lebih baik teriak-teriak "3 seratus mare-mare", ayo Bu, ayo Ka, ayo di BuKa, 3 seratus.



(merujuk harga obral 3 pcs Rp. 100.000)
Ternyata, ini bukan saja soal mencari alternatif mengisi waktu libur panjang. Lebih dari sekedar liburan, juga sumber kebahagiaan. Disamping sesama kami pedagang dadakan bercanda, pun sebaliknya dengan pembeli juga kami kadang terbahak-bahak tanpa sebab yang pasti.



Yang lebih positifnya lagi, saat mayoritas memilih di rumah saja, kami keluar dan mencari cuan di teras pasar yang tutup karena ditinggal libur penghuninya.
Kalau kamu ada waktu, singgahlah di pasar Cipinang Besar, sampai hari ini, saya masih disana berteriak "cewek 3 seratus, cewek 3 seratus..!! (Maksudnya pakaian, jangan salah sangka. Kalau cewek benaran, coba kau tanya di sekitar Mangga Besar saja)



Sepanjang waktu, teriakan kami berlomba-lomba dengan suara bising kenalpot lalu lalang di Jalan Raya.



Apapun profesi mu, datanglah ke sini. Tapi kalau politikus dan yang bermental politisi, saya harap tidak usah datang ya. Sebab saya khawatir kamu datang cuma foto-foto, lalu upload di sosial media dan buat caption sedih-sedih segala. Sebab kami bukan orang yang menyedihkan dan tidak pula orang yang butuh dikasihani.
Jelas & Paham ya Sayank..!!
Post a Comment