BERTEMU MENTOR
Saat masih mahasiswa, Male termasuk salah satu mentor bagi aktivis di Medan dan rajin berkunjung ke sekretariat mahasiswa. Male hampir tiap minggu berkunjung ke sekretariat kami di simpang limun medan. Dia sering datang bersama Bang Ican Tebe untuk sekedar berkunjung dan kadang memberikan materi diskusi.
Pertemuan itu terjadi saat semua penumpang memasuki pesawat. Pintu depan pesawat adalah akses satu-satunya buat seluruh penumpang yang duduk di kelas bisnis hingga kelas ekonomi paling belakang.
Saat itu saya duduk di seat baris kelima atau baris kedua setelah kelas bisnis. Di depan saya atau baris pertama kelas ekonomi adalah rombongan Komisaris salah satu BUMN pengelola Kawasan Industri di Kota Medan. Rombongan mereka adalah Komisaris Utama (mantan Sekdaprov. Sumut), Komisaris dan Sekretaris Komut. Kedekatan seat kami saat penerbangan pagi itu dengan rombongan Komisaris, memang karena pemilihan penerbangan yang sama dan sama-sama check in. Kebetulan Sekretaris Komut tersebut adalah Adik saya (dari Istri).
Saat bersiap-siap memposisikan diri untuk duduk dan mengenakan seat belt, tiba-tiba suara memanggil saya “Hallo Juson”. Suara itu buat saya sedikit kaget, sebab tidak mungkin ada yang kenal saya, karena saya bukan orang terkenal.
Saat wajahku kupalingkan menuju sumber suara. Saya melihat seorang laki-laki dengan tampilan necis, mengenakan dasi dan kemeja tertata rapi, sambil menurunkan masker dan berujar “wah uda sukses kau ya, uda jadi pengusaha” Saya jawab dengan jujur “ah apalah awak ini bang, masih kuli awak ini”. Jawaban itu saya berikan sebab nampaknya Bang Kamal keliru. Kalau saya pengusaha sukses mestinya sudah berada di seat kelas bisnis pada penerbangan pagi itu.
Penampilan keren Bang Male memang jauh berbeda jika mengingat puluhan tahun lalu. Dahulu kemana-mana selalu pakai Jeans dan sepatu boots, kadang dipadu kaos atau kemeja tidak tertata rapi. Namun kali ini, penampilannya keren dan wajah berseri. Perubahan penampilan itu saya maklumi, sebab profesinya sebagai advokat saat ini. Di organisasi politik, kalau saya tidak salah Bang Male adalah kader Partai Demokrat Sumatera Utara.
Sambil menunggu antrian berjalan. Kami berbincang sambil berdiri dengan mimik wajah tersenyum. “Apa kabar Bang, abang sama siapa?” tanya saya. “Kabar Baik Bro, sama teman anggota DPRD dari Golkar” (kalau saya tidak salah dengar) jawab Bang Kamal. “Kayaknya urusan serius ini ke Jakarta” sambung saya dengan posisi koridor pesawat makin padat. “Biasalah Bro” sahut Bang Kamal sambil melangkah perlahan. Disamping saya seat paling luar adalah istri saya. Bang Kamal menyalami istri saya dengan ramah sambil berujar “ini istri ya?” “Ia Bang, kenalin Bang” jawab saya memperkenalkan.
Melihat antrian koridor makin panjang, Bang Kamal meneruskan langkahnya menuju seat tengah dan berujar “Kalau saya maju 2024, uda biasalah bantu-bantu ini ya” sambil tertawa kecil. Saya jawab aja dengan slogan AHY – Demokrat “S14P”. Hahaha. Kalau ga dijawab begitu, bisa kualat sama mentor. Hahaha
Usai penerbangan ditempuh dengan waktu jelajah dua jam lebih. Saya masih ingin sekali bertemu Bang Kamal sebelum berpisah di pintu keluar bandara. Tapi tampaknya posisi seat Bang Kamal di barisan tengah atau sedikit lebih ke belakang. Sebab saat shuttle bus pertama penuh Bang Kamal belum juga tampak turun dari pesawat. Hingga ke area pintu keluar bandara gate 2E, saya tidak berhasil bertemu kembali dengan Bang Kamal. Sementara saya sudah ditunggu oleh seorang teman untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Sukses selalu Bang Kamal, Mohon maaf kita tidak bisa berbincang lebih lama saat itu. Padahal saya ingin sekali meminta arahan dan petunjuk-petunjuk Ketua Male saat-saat sekarang ini. :)
Jakarta 11 Februari 2022
Juson Simbolon
#KawanAwak
#Parade
#AnakMedan
#Mentor
Post a Comment