DIPLOMASI DARI WARTEG KE SATE BLORA
Hari ini bertemu dengan sahabat lama saya Bung Erwin Nataliwila. Perkenalan kami terjadi pada 2013 lalu. Saat kegiatan pelatihan menulis dan membangun narasi sosial media tentang Jokowi Capres 2014, yang digagas BaraJP pertama pimpinan Bang Sihol Manullang.
Kegiatan bersama berlangsung saat BaraJP bermarkas sementara di Percetakan Negara IV Salemba-Jakarta Pusat. Tepatnya di Kantor DPP SAKTI (Serikat Kerakyatan Indonesia), kantor Alm. Mulyana W. Kusuma. Di sana juga bertemu senior konsolidator Bang Ucok Syafti Hidayat


Bung Erwin mengundang saya bergabung dengan relawan BaraJP karena beberapa tulisan dan postingan saya di Media Sosial tentang fenomena Jokowi. Saat itu aktivitas saya masih di salah satu kampus swasta di Jakarta Barat. Selain kegiatan tulis menulis, kegiatan bersama yang penah kami lalukan adalah demonstrasi meminta PDIP agar mencalonkan Jokowi di area Rakernas PDIP.
Singkat cerita, usai Pilpres 2014 dimenangkan oleh Pasangan Jokowi-JK. Kami tidak pernah lagi bertemu. Sebagai relawan, saya kembali ke kehidupan kampus. Bung Erwin tidak lagi saya ketahui perannya di BaraJP saat pindah markas ke sekitar Otista Jakarta Timur.
Di pemilu 2019, kami bertemu kembali di Rumah Aspirasi Jokowi di Jalan Proklamasi. Saat itu saya dan Bung Erwin tidak lagi bergabung dengan salah satu kelompok relawan Jokowi. Saya menjadi relawan mandiri dengan mengelola Channel Youtube Satrio Bushido Library dan Bung Erwin aktif di Media sebagai wartawan.
Kamis pagi saya mencoba mengirimkan WA ke nomor Bung Erwin di phone book. Ternyata masih aktif. Upaya ini saya lakukan karena adanya kebuntuan dan kebutuhan atas penjajakan jaringan media dalam gerakan yang sedang kami bangun bersama teman-teman 6 bulan terakhir ini. Bung Erwin membalas dan meminta saya menemuinya di halaman Parkir Inkopol Jl. Tambak Jakarta Pusat. Dari sana kami memilih tempat terdekat untuk ngopi. Dan pilihannya sebuah Warteg sebelah Kantor Inkopol.
Diskusi kami berkembang dan masuk dalam inti gagasan #KDMcapres2024. Meski belum memutuskan gerak bersama kedepan, namun secara gagasan dan realitas figur-figur publik yang ramai di media, kami bersepakat bahwa Kang Dedi Mulyadi figur merakyat, kuat secara gagasan, hadir dengan kecintaan budaya serta lingkungan dan kinerja yang sangat konkrit di tengah-tengah rakyat.
Sekitar 2 jam kami berbincang di warteg dengan kopi sashet. Usai bertemu, saya pamit untuk memenuhi janji bertemu dengan sahabat lama di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur. Yang ingin saya temui, sahabat lama saya Bang H. Mat Adi atau akrab kami panggil H. Adong. Dengan Bang Adong juga sudah cukup lama tidak bertemu. Pertemuan terakhir yang saya ingat adalah tahun 2016.
H. Adong merupakan Ketua Perkumpulan Orang Betawi (POB), teman bertarung di Kawasan Industri Pulo Gadung - Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dalam memperjuangkan revitalisasi kawasan hijau JIEP yang tidak sesuai dengan konsep JIEP waktu itu sebagai kawasan Ecogreen.
Karakter Betawinya yang sangat khas, penuh cerita dan guyon membuat kami tak terasa sudah hapir 2 jam bercerita di salah satu warung Sate Blora sekitar Rawamangun usai menyantap menu sop kambing. Kami berdiskusi cukup serius merespon wacana Pilpres 2024. Secara prinsip dan kalkulasi figur, Bang Adong menerima gagasan yang saya tawarkan untuk merespon Pilpres 2024.
Dalam waktu dekat, kami bersepakat merencanakan tindak lanjut pergerakan untuk penguatan kampanye salah satu tokoh potensial yang akan kami suarakan ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
Semoga beberapa upaya ini berjalan mulus dan memberikan manfaat dalam pendewasaan proses demokrasi kita. Diakhir pembicaraan, tak luput Bang H.Adong mengingatkan "tetap ikhtiar dan selalu meminta jalan dan petunjuk dari Allah Yang Maha Kuasa"
Selain soal-soal politik, Bang Adong juga meminta saya menyampaikan salamnya buat Bung Thomas Tarigan dan Bung Binsar Ritonga. Katanya Bang Adong rindu kalian Bro..!!

Jakarta 21 Januari 2022
Salam
Juson Simbolon
Post a Comment