TERHUBUNG & SALING DUKUNG
Sahabat saya dari Medan Sumatera Utara (Para Panglima Golput di zamannya beberapa bulan terakhir sering bertemu dan berdiskusi tentang respon kami soal Pilpres 2024.
Generasi ceria dan kadang alot dalam menentukan keputusan bersama ini, masih terus terhubung satu dengan yang lain. Walaupun sudah berbeda profesi.
Di antara sahabat-sahabat saya, khususnya dari FISIP (Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik) Univ. Islam Sumatera Utara memang masih berurusan dengan massa, atau tepatnya media massa.
Tetapi dari Komite Kampus Institut Teknologi Medan (ITM) lebih beragam. Mulai dari Pelaku UMKM hingga profesional di Industri Sawit, Tambang, Pegawai Pemerintah dan NGO.
Pasca mahasiswa, kami tidak memutuskan untuk membangun jaringan atau kelompok politik tertentu. Tanpa sadar seolah kami menyerahkan keputusan dan sikap politik pada diri masing-masing. Pemilu sejak 2004 hingga 2009 tidak pernah direspon serius, selain keseriusan kampanye Golput.
Sejak Pilpres 2014, sikap individu-individu mulai beragam. Ada yang terbawa arus besar kemunculan Jokowi dan secara diam-diam masuk kelompok relawan. Namun banyak pula yang setia di garis Golput.
Respon terkait Pemilu seperti situasi 2014 tersebut terus berkembang hingga Pilpres 2019. Dimana sikap kami terbelah dua soal Pemilu. Meskipun demikian, kami tidak membangun permusuhan, sebab kami selalu menerima rasionalisasi masing-masing dalam membaca situasi dan saling memahami keputusan personal.
Kondisi dan respon terhadap Pemilu 2019 lalu, kini mulai berubah. Awal 2022 ini, perbincangan serius di antara kami terkait sikap dan respon terhadap Pilpres 2024 mulai berjalan secara dialektis. Capaian-capaian personal dan upaya membangun jejaring lebih serius perlahan mulai didiskusikan secara intens.
Kami memutuskan, bahwa respon terhadap Pilpres 2024 akan kami mulai dengan Pra kondisi di berbagai Daerah. Kami berupaya untuk saling terhubung dan mendukung satu sama lain.
Meskipun kami sadar, kemampuan kami masih terbatas. Tetapi kami lebih memilih falsafah "Lebih baik jadi anak bawang, dari pada jadi induk bawang tapi hanya digunakan untuk penyedap masakan orang lain"

Minggu-minggu ini, kami akan melanjutkan apa yang telah dimulai di beberapa Provinsi. Terkait isu spesifik #KDMcapres2024. Keputusan ini diambil berkat kuatnya jaringan persahabatan dan proses dialektika yang sehat di antara kami.
Semoga proses ini terus berjalan, kesehatan selalu bersama kita semua. Amin
Jika teman-teman yang lain di Sumatera Utara ingin bergabung, silahkan menghubungi Bung Khilman Rajani Nasution.
Terima kasih,
Lawamena Haulala..!!

Satrio Bushido Library Channel

Jaringan Rakyat Indonesia KDM - Jakarta

Barisan Relawan KDM - Banten

Jaringan Relawan KDM - Riau
Post a Comment