PAHITNYA CINTA, MANISNYA DOSA
Dalam cerpen ini sebut saja pria bernama Istandaria. Atau boleh dipanggil Pak Istan, Dia merupakan pejabat sebuah Perusahaan Milik Pemerintah. Pak Istan punya istri, sebut saja Lindane. Seorang Ibu rumah tangga yang setia pada pernikahan mereka.
Sebagai pejabat Perusahaan Milik Pemerintah, Pak Istan bergaul dengan berbagai macam kalangan. Mulai dari pejabat pusat, Pejabat Daerah Provinsi, Pejabat Kabupaten maupun Kota.
Dalam menjalankan kegiatannya, Pak Istan selalu bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang. Kaum muda, janda pirang, wanita bersuami, maupun wanita yang hampir janda.
Pada suatu kesempatan. Lembaga yang dipimpin Pak Istan melakukan kerjasama dengan satu organisasi pemerintahan daerah. Kebetulan Daerah tersebut dipimpin oleh pejabat publik seorang wanita. Dalam cerpen ini kita sebut saja Arum. Ibu Arum sudah tidak lagi tergolong muda. Tapi untuk ukuran hasrat biologis mungkin masih kencang dan agresif di atas ranjang.
Entah apa penyebabnya, kedekatan Pak Istan dengan Pejabat wanita itu diduga makin hari makin intim. Entah karena dorongan jatuh cinta, atau karena hasrat biologis kedua belah pihak, belum ada ada yang mengetahui secara pasti. Suatu ketika mereka melakukan agenda bersama dalam sebuah perjalanan yang tidak tercatat secara resmi dalam agenda kedinasan.
Jika kedekatan mereka bukan saja soal kerja sama program tetapi karena jatuh cinta atau pelampiasan hasrat biologis, tentu saja kondisi itu membuat Linda istri Pak Istan tersakiti. Cintanya kepada Pak Istan benar-benar membuat rasa pahit dalam berumah tangga. Dikhianati, dan bisa jadi dibohongi dengan alasan urusan pekerjaan.
Demikian sebaliknya, hubungan terlarang antara Pak Istan dengan Ibu Arum dengan status sebagai suami Ibu Lindae, tentu saja bisa dikategorikan sebagai perbuatan tercela. Bukan saja soal etika hubungan suami istri yang tersakiti. Sebagai pejabat publik tentu saja merupakan tindakan yang tidak patut menjadi panutan.
Dalam agama hubungan terlarang dua insan itu bisa disebut dengan perbuatan dosa. Jika menggunakan bahasa anak jaman now, hubungan terlarang seorang wanita kepada suami orang lain, lazim disebut pula Perebut Laki Orang (Pelakor).
Meskipun perbuatan itu tergolong dilarang ajaran agama, Pak Istan dan Bu Arum terlihat sangat menikmatinya.
Memang umumnya orang kasmaran, terlepas itu soal perasaan atau kebutuhan batiniah, hubungan terlarang dengan cara sembunyi-sembunyi selalu menikmati sensasi manisnya perbuatan dosa itu sendiri. Menikmati dan cenderung akan mengulanginya, serta menutupi perilaku amoral itu dengan berbagai cara. Membuat alibi dan sering kali menutupi kelakuan bejat dengan bertopengkan simbol-simbol agama.
Tindakan Pak Insta & Arum, secara langsung maupun tidak, telah membuat Ibu Lindane menjadi korban. Korban perselingkuhan suami maupun korban keganasan seorang pelakor.
Kisah ini hanya cerita imajiner belaka. Jika ada kesamaan nama dan peristiwa, hanya kebetulan saja untuk memudahkan pembaca memahami alur cerita.
Meskipun cerpen ini imajiner, sering kali terjadi di sekitar kita. Untuk itu, lindungi diri Anda, dari keganasan birahi para pelakor..!!
Jakarta 26 Mei 2023
Juson Simbolon
Blogger
Post a Comment