FLOATING MASS

Mereka bergabung atau bahasa lain "menyeberang" untuk mengelola floating mass. Maka dengan spontan akan dapat pengikut baru yang dulu mencaci maki mereka. 

Begitulah para aktivis itu menentukan pilihan-pilihannya menghadapi Pilpres 2024. Itu salah? Tentu saja tidak. 

Itu demi bangsa, atau bangsat? Seperti apa yang sering mereka dengungkan? Bisa jadi yang kedua. Sebab hanya waktu yang bisa menguji setiap kata dan tindakan manusia.

Seperti analogi Semut dan bangkai Burung. "Saat burung hidup, burung makan semut, saat burung mati, semut makan burung"

Begitupun hidup, keadaan bisa berubah seiring waktu, bukan karena burung kuat atau semut lemah tetapi karena waktulah yang memiliki kekuatan sehingga mampu menjadi hakim yang paling adil dalam siklus kehidupan.

Jadi kalian para kaum bigot, berhentilah bersorak-sorai, atau saling  memaki. Sebab pilihan mereka atas pertimbangan rasional masing-masing bukan untuk diri anda. Tetapi untuk mereka, ya untuk mereka.

Terus melangkah Budiman Sudjatmiko jangan terus berbicara masa lalu, sebab itu alasanmu memilih jalan berbeda, akibat mereka hanya berbicara dan mengkapitalisasi masa lalu'mu dan teman-teman. Hentikan sudah pembicaraan tidak produktif itu. 

Bangun kembali imajinasimu di ruang dan para pengikut yang baru. Kelolalah floating mass itu dengan seluas-luasnya. Bila perlu, gunakan jargon-jargon yang buat pikiran mereka terbang, serasa esok tiba-tiba meja makan mereka setiap pagi tersaji makanan tanpa perlu mereka cari dan persiapkan. 

Terima sahih..!

Juson Simbolon
Blogger & Youtuber

Tidak ada komentar